4 Perkara Yang Membuat Doa Tidak Terkabul
Setiap orang
pasti menginginkan doanya cepat terkabul. Namun, kadang doa yang dipanjatkannya
tak kunjung dikabulkan. Sudah lama dia berdoa, tapi tidak terkabul juga. Lantas
apa saja yang membuat sebuah doa terhalang atau tak terkabulkan? Dalam kaitan
ini, Syekh Khalid ibn Sulaiman merinci empat faktor yang menyebabkan hal
tersebut, (Lihat Min ‘Ajaibid Du‘a, [Riyadh: Darul Qasim], 2002, jilid 1, hal.
10).
Pertama, makanan, minuman, atau pakaian yang
haram. Hal ini seperti ditandaskan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak akan menerima
kecuali yang baik-baik. Dan Allah juga memerintah orang-orang mukmin seperti
yang diperintahkan kepada para rasul, sebagaimana perintah-Nya ‘Hai
rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang
saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,’ (QS.
Al-Mukminun [23]: 51);
Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya
kamu menyembah,’ (QS. Al-Baqarah [2]: 172). Kemudian, beliau menyebutkan
seorang laki-laki yang lusuh dan kusut setelah menempuh perjalanan jauh, yang
menengadahkan kedua tangannya ke langit, seraya berdoa, ‘Ya Rabb, ya Rabb,’
sedangkan makanan, minuman, dan pakaiannya haram. Sehingga ia diliputi perkara
haram. Dengan begitu, bagaimana doa-doanya akan dikabulkan?” Demikian seperti
yang diriwayatkan oleh Muslim.
Kedua, tergesa-gesa dalam berdoa. Setelah
itu, tak lagi berdoa. Ini pula yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam melalui riwayat Abu Hurairah. “Doa salah seorang kalian dikabulkan
selama ia tak tergesa-gesa dalam doanya. Sehingga ia mengeluh, ‘Aku sudah
berdoa, namun doaku tak dikabulkan.’” Demikian yang diriwayatkan oleh
Muslim.
Ketiga, banyak kewajiban Allah yang
diabaikan dan merebaknya kemaksiatan. Di antara kewajiban tersebut adalah amar
ma’ruf dan nahi munkar. Hal ini ditandaskan oleh riwayat Hudzaifah.
Disampaikannya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ
لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ
فَلاَ يُسْتَجَابُ لَكُمْ
Artinya, “Demi
Dzat yang menggenggam jiwaku, perintahlah yang makruf oleh kalian dan cegahlah
yang munkar, atau Allah nyaris menurunkan siksaan kepada kalian karenanya
(tidak amar makruf dan tidak nahyi munkar), sehingga kalian berdoa tidak
dikabulkan,” (HR At-Tirmidzi).
As-Syuthi
menjelaskan, hadits di atas merupakan perintah amar makruf dan nahyi munkar,
sebelum turunnya petaka. Petaka dimaksud adalah tertolaknya doa-doa kita akibat
terhentinya amar makruf dan merebaknya kemaksiatan. Maka lakukanlah amar makruf
dan berdoalah sebelum menjamurnya kemaksiatan dan tertolaknya doa. (Lihat:
As-Suyuthi: Syarh Sunan Ibni Majah, jilid 1, hal. 289).
Keempat, doa yang dipanjatkan mengandung
dosa. Hal diingatkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melalui hadits
Abu Sa‘id:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو
اللَّهَ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا إثمٌ، وَلَا قَطِيْعَةُ رَحِمٍ إِلَّا
اسْتَجَابَ لَهُ فَهُوَ مِنْ دَعْوَتِهِ عَلَى إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ
يُعَجَّلَ لَهُ فِي الدُّنْيَا ، وَإِمَّا أَنْ تُدَّخَرَ (يُؤَخَّرَ) فِي
الْآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يُدْفَعَ عَنْهُ مِنَ الْبَلَاءِ مِثْلُهَا
Artinya,
“Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang tidak
mengandung dosa dan pemutusan silaturahim kecuali Dia akan mengabulkannya.
Namun, posisi dia terhadap doanya tak terlepas dari tiga keadaan, baik doanya
disegerakan pengabulannya di dunia, disimpan atau diakhirkan di akhirat, atau
dipakai untuk menolak petaka yang akan menimpanya,” (HR Ath-Thabrani).
Dari uraian
singkat di atas diketahui bahwa sebuah doa tidak dikabulkan karena beberapa faktor,
yaitu karena orang yang berdoa tak menjaga diri dari perkara haram, berdoanya
tergesa-gesa setelah itu ia tak lagi berdoa, banyak mengabaikan kefarduan
Allah, atau doanya mengandung dosa. Ketika semua faktor itu tidak ditemukan,
berarti Allah memiliki rencana lain untuk hamba-Nya, seperti untuk kebaikan
akhirat atau dialihkan untuk tolak bala.
Demikian beberapa hal yang menyebabkan terhalang atau tertundanya suatu
doa. Semoga doa-doa kita selalu dikabulkan-Nya. Wallahu ‘alam.
Belum ada Komentar untuk "4 Perkara Yang Membuat Doa Tidak Terkabul"
Posting Komentar